Mari Beternak Kambing Etawa
Beternak kambing etawa bagi orang yang sudah melakukannya adalah nyaman dan enak-enak saja. Tetapi bagaimana dengan calon peternak yang akan memulai usaha peternakan kambing ini. Ada berbagai macam pertanyaan yang sering terucap dari beberapa tamu saya kepada saya. Salah satunya adalah begini; pak, kalau saya beternak kambing entar bagaimana ya? Anakannya akan dijual ke siapa? Siapa yang mau beli anakannya? Pak, kalau entar kambingnya keluar susunya, siapa yang mau beli ya? Bagaimana cara memasarkan susunya ya? Susu kambing kalau disimpan awet berapa lama? Kalau saya ada uang investasi ke kambing prospeknya bagaimana ya? Dll,.. dll….. dll…..
Macam-macam pertanyaan yang sering diajukan tamu-tamu saya ke saya. Saya akan berusaha memberikan sedikit bocoran mengenai prospek beternak kambing etawa yang sedang saya alami sampai saat ini.
Untuk sukses tidak dapat diraih dalam sekejap mata. Butuh waktu, butuh pengorbanan yang besar dan yang lebih utama adalah butuh niatan yang besar. Terutama dalam hal beternak, kambing etawa adalah hewan yang bernyawa, yang tentunya juga memerlukan perlakuan yang berbeda jika dibandingkan dengan barang lain yang tidak bernyawa. Saya berangkat dari hobi. Saya memulai usaha ini sejak dari sma. Sebuah waktu yang sangat lama.
Sebagian besar masyarakat Indonesia memelihara kambing hanyalah untuk “tabungan” ataupun dimanfaatkan dagingnya saja. Belum banyak yang memanfaatkan susu kambingnya. Padahal jika ditinjau dari segi gizi yang terkandung didalamnya, susu kambing memiliki kandungan protein yang paling tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kuda bahkan air susu ibu sekalipun. Bahkan jika di lihat dari harganya, harga susu kambing masih jauh lebih tinggi jika dibanding dengan harga susu sapi.
Saat ini belum banyak peternak kambing yang mengusahakan susu kambing sebagai tambahan pendapatan. Seekor kambing etawa yang bagus, dengan pemberian pakan yang cukup, bisa menghasilkan susu kambing sebanyak 2-3 liter per hari. Dari segi tingginya harga susu kambing saat ini yang dipasaran Jogjakarta bisa tebus diharga Rp.30.000/liternya, sebenarnya ada potensi dan peluang besar dalam pengembangan usaha produksi susu kambing.
Dengan kualitas kambing yang bagus, berarti seekor kambing etawa akan bisa menghasilkan pendapatan tambahan Rp. 60.000 sampai Rp.90.000 per ekor per hari. Lha... kalau usaha ini ditekuni pastilah akan bisa membantu pendapatan keluarga. Berdasarkan pengalaman saya, seekor kambing etawa akan berproduksi susu maksimal jika kambing tersebut telah beranak minimal 3 kali. Hal itu bisa diamati dari tempat susu/ambing yang ada di kambing tersebut.
Kambing etawa menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini karena permintaan akan susu kambing dari hari ke hari yang semakin meningkat. Hasil pengamatan saya konsumen yang membeli susu kambing terbagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang kaya. Kenapa orang kaya, karena harga susu kambing ditempat saya jualan adalah Rp.30.000/liter dan tentunya hanya orang berduit saja yang pasti akan membeli susu kambing tersebut.
Kelompok ke dua adalah orang yang menderita suatu penyakit, seperti TBC, Asma, batuk-batuk, ataupun mereka yang mempunyai penyakit yang sudah parah. Kelompok ke dua ini menduduki peringkat terbesar, hampir 75%. Dan orang-orang ini adalah konsumen yang sangat nyata, karena mereka yang sakit pastilah mempunyai tujuan untuk sembuh dari sakitnya. Bahkan Negara tetangga kita Malaysia dan Australia juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan produk susu kambing.
Pangsa pasar susu kambing masih terbuka luas. Menurut saya memelihara kambing etawa tidak akan pernah rugi. Kenapa demikian? Karena kalau di cermati secara seksama, semua yang dihasilkan dari kambing itu bermanfaat dan memiliki nilai jual yang sangat bagus. Seekor kambing dewasa, akan mengeluarkan 0,75 kg pupuk kambing dan 2 liter urine.
Sebagai mana kita ketahui, pupuk kambing juga sangat laku dipasaran. Harga pupuk kambing bisa tembus sampai Rp.350/kg. padahal pupuk kambing sendiri itu adalah limbah. Selain pupuk kambing dan urine, seekor kambing betina juga akan beranak. Anakan kambing juga tentunya memiliki nilai jual yang tinggi. Disamping itu, kambing etawa juga bisa menghasilkan susu, yang sangat jelas memiliki pasar tersendiri.
Berdasarkan uraian diatas, apakah kita harus ragu untuk beternak? Jawabanya adalah T I D A K. Jika ragu dalam beternak kambing etawa, maka kita sudah melewatkan satu kesempatan dan peluang emas. Jika kita mulai dari sekarang juga tidak akan ketinggalan. Karena beternak kambing adalah abadi, tidak ada booming maupun rekayasa dalam usaha ini. Karena ada susu kambing, maka kambing etawa adalah pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Minimal keluarga kita bisa mengkonsumsi susu terbaik di dunia ini dengan biaya yang murah.
Selamat beternak, selamat mencoba. Kesuksesan ada di depan mata. (Bondan dk-peternak sukses kambing etawa)
PERHITUNGAN INVESTASI:
A. INVESTASI TETAP
# Kambing betina 22 ekor @ Rp. 2.500.000
22 ekor x Rp. 2.500.000
= Rp. 55.000.000
# Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 3.500.000
2 ekor x Rp. 3.500.000
= Rp. 7.000.000
# Kandang 4 unit @ Rp. 5.000.000
4 unit x Rp. 5.000.000
= Rp. 20.000.000
# Peralatan kandang Rp. 500.000
Total investasi tetap:
Rp. 55.000.000 + Rp. 7.000.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 500.000
= Rp. 82.500.000
B. BIAYA PRODUKSI
# Biaya pemeliharaan kambing induk (24 ekor)
- Gaji karyawan
Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor
= Rp. 700/ekor/hari
- Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah
Rp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x 24 ekor x 30 hari
= Rp. 34.560.000
C. PROYEKSI PENDAPATAN
# Penjualan cempe
300 ekor x Rp. 1.000.000
= Rp. 300.000.000
# Penjualan induk afkir
24 ekor x Rp. 1.000.000
= Rp. 24.000.000
# Penjualan pupuk kandang
7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor
= Rp. 2.160.000
# Penjualan urine
30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1500 x 24 ekor
= Rp. 64.800.000
D. REKAPITULASI PENDAPATAN
1. Biaya-biaya:
- Biaya investasi Rp. 82.500.000
- Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 34.560.000
Total biaya Rp. 117.060.000
2. Pendapatan;
- Penjualan cempe Rp. 300.000.000
- Penjualan induk afkir Rp. 24.000.000
- Penjualan pupuk kandang Rp. 2.160.000
- Penjalan urine Rp. 64.800.000
Total pendapatan Rp. 390.960.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut:
Rp. 390.960.000 – Rp. 117.060.000
= Rp. 273.900.000
Penghasilan per bulan
Rp. 273.900.000 : 5 tahun : 12 bulan
= Rp. 4.565.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar